Tuesday, April 28, 2009

Suster Ngesot

Sudah seminggu ini aku sendirian di rumah.
Dan bila aku hidup di film,, wah.. akan ada banyak versi.

Versi thriller : Saatnya pembunuh berantai berkeliaran ...
Film remaja : Yay.. it's time to party ..!
Film Macaulay Culkin : Home Alone 1, 2, 3, 4 .... dan cerita dia kawin muda, setelahnya ...
Horror : Hantu versi mana ?? Jepang, Thailand, Indonesia ...? Atau Hollywood ..?
Tak ada hantu yang seram di Hollywood.

Betul ...
The Ring adalah remake dari Jepang, dan Shutter itu cuma seujung kuku dibanding Shutter asli Thailand. Atau The Eye yang di-remake dari Taiwan ..? Temanku yang laki-laki malah menahan nafas bukan karena ngeri, tapi karena Jessica Alba.

Selain The Others, kenapa menurutku film hantu Hollywood yang keren selalu merupakan remake film Asia ..?
Itu karena mereka semua hidup serba ilmiah, tak ada demit tak ada mistik, tak ada yang penasaran akan mati penasaran.
Paling yang ada Zombie ... dan hantu jenis ini bukan berasal dari alam lain. Kakinya masih menapak tanah.

Beda kali dengan kita, Indonesia..
Hantu di negara kita ini banyak sekali macamnya. Sebutkanlah apa saja ... dari zaman Suzanna sampai Julia Perez ...
Saking banyaknya film hantu, rasanya aku tak takut lagi.

Tapi .. selamanya aku akan takut pada Suster Ngesot.
Temanku berkata, jauh lebih masuk akal untuk takut pada Kuntilanak ..
Kuntilanak bisa terbang, ke manapun kau pergi, bila ia punya dendam akan dikejarnya kau sampai kuburan.
Sementara Suster Ngesot ?? Kau tinggalkan ke lantai atas, paling dia cuma menunggu di bawah anak tangga.

Ah,, kubilang .. kau hanya tak tahu Suster itu punya energi yang tak kau kira bisa dimiliki oleh orang yang berkaki cacat.

Kalau ada satu film hantu yang membuatku mengintip dari sela jari tangan saat menontonnya, maka itu adalah Bangsal 13.
Entah karena ada Suster Ngesot, atau karena ini adalah film hantu Indonesia yang diproduksi pada masa Horror masih merupakan genre film, bukan komoditas bisnis.

Kenapa Suster Ngesot ..??
Entah ...
Rasanya seram luar biasa membayangkan sesuatu berada di dekat kakimu, merenggut kakimu dan menyeretmu...
Membayangkan deritanya hingga ia berubah dari sosok paling mulia menjadi yang ditakuti.


Ketakutanku pada Suster Ngesot bermula belasan tahun lalu, ketika aku masih anggota PMR yang sering melakukan kegiatan di Rumah Sakit.
Di suatu malam, di samping kamar mayat.. Kami BT luar biasa sampai rasanya semua jenis tebakan dan permainan sudah selesai dikeluarkan, ketika ada Senior yang bercerita tentang Legenda Suster Ngesot. Suster cantik yang biasanya berkeliling di lorong Rumah Sakit seperti yang selalu dilakukannya ketika masih berdinas.
Hanya saja sekarang, dia tak lagi berjalan.

Dan detik itulah,, tepat di akhir kalimat ini... Aku yang membelakangi lorong terbuka itu,, mendengar bunyi ganjil ... "sot.. sret .. set ..."
Alamaak jaaang ....!!
Aku terpaku.
Bahkan tak berani memutar kepala menengok ke belakang.
Aku berusaha mencari jawaban yang lebih masuk akal.
Itu hanyalah suara angin berhembus, gesekan daun, dengusan ingus seseorang, bunyi desisan ular (ini sama seramnya), atau bunyi selimut disibakkan (ini tambah seram lagi, karena satu-satunya ruangan yang ada dekat situ adalah kamar mayat).

Aku tetap tak berani melihat ke belakang. Yang kulakukan hanyalah menatap teman yang duduk tepat di seberangku. Dia sedang tertawa, dan di matanya tak ada tanda-tanda melihat sesuatu yang tak biasa.
Aman,, tak ada apa-apa di belakangku.
Paling tidak dia tak melihat apa-apa di belakangku.

Huff ...

Hidup di Kalimantan yang masih terdapat banyak hutan dan tempat tak terjamah, membuat masa kecil sampai remajaku tak jauh-jauh dari cerita makhluk dunia lain.
Di depan rumah Nenekku ada pekuburan yang dipenuhi ilalang.
Di dekat rumahku dulu ada hutan bakau yang katanya merupakan pintu masuk ke alam lain.
Bahkan Ibuku mengatakan ia pernah bertemu dengan sosok ganjil berhidung panjang di pos ronda.
Ayahku ..
Haa,, dia sering sekali.. Saking seringnya hingga ia bercerita dengan gaya santai yang sama ketika ia bercerita bertemu dengan manusia hidup.

Itulah mungkin kenapa aku tak tumbuh menjadi perempuan kecing.
Asalkan .. Jangan pertemukan aku langsung. Jangan dikasih lihat, jangan dikasih dengar.
Karena bila itu terjadi, aku yakin aku akan menjadi orang paling penakut sedunia.

Hanya mendengar cerita saja,, itu seru.
Temanku ada yang bisa melihat.
Dulu waktu nge-kos, aku menempati kamar yang baru selesai dibangun. Akulah penghuni pertama.
Malam pertama, beberapa teman main ke sana. Katanya, kamarku masih kosong.
Di satu saat, aku melihat temanku ini bergidik sedikit.
Tak kutanya ia, belakangan baru aku tau kenapa. Sebelum pamit, dia berkata..
"Muzda, temanmu sudah datang. Di sana, di pojok dekat kamar mandi, perempuan..."

Aku mengernyit kening,, dia bilang teman.. berarti tak apa-apa.
Malamnya, aku melihat ke sudut itu sebelum memejamkan mata.

Nah, baru-baru ini, seorang temanku menginap di kamarku yang sekarang ..
Besoknya dia cerita, bahwa ada seorang perempuan duduk di depan lemari pakaian.
Itu berarti di samping tempatku tidur.
Di belakangku sekarang yang sedang menghadap komputer.
Di depan lemari ??
Aih, kalau memang benar, pantas saja lemari itu berkerit setiap kali dibuka.

PS :
Untukmu semua yang merasa telah kutulis di sini tanpa ijin, tolong tetaplah berada di alammu.. Karena aku tak punya keberanian untuk langsung berhadapan denganmu.

blog comments powered by Disqus
Template has been modified and taken from this site