Thursday, April 9, 2009

Surat untuk MUI

Yogyakarta, 9 April 2009

Kepada Yth.
Ketua Majelis Ulama Indonesia
Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat
Sehubungan dengan Pemilihan Umum Legislatif yang diselenggarakan pada hari ini, 9 April 2009, dan juga berkaitan dengan fatwa haram yang dikeluarkan oleh MUI tentang hukum golput, saya bermaksud untuk mengajukan pertanyaan yang menurut saya sangat penting untuk saya dapatkan jawabannya.

Saya Golput hari ini.

Tetapi saya bisa menjelaskan apa alasan dari tindakan saya ini, yaitu saya tidak terdaftar sebagai pemilih.

Berikut adalah kondisi yang mungkin menimbulkan permasalahan tersebut :

1. Saya bukan warga asli Jogja. Tetapi sudah sejak 4 tahun lalu saya memegang KTP Jogja. Saya tercantum di Kartu Keluarga kerabat saya.

Di sini : saya tak terdaftar sebagai pemilih.
Asumsi kerabat saya : saya terdaftar di Kelurahan tempat saya berdomisili.

2. Saya berdomisili di tempat yang berbeda dengan alamat di KTP saya.

Di sini : saya tak terdaftar sebagai pemilih.
Asumsi Pak RT : saya terdaftar di tempat kerabat saya, tempat KTP saya beralamat.

3. Saya, mengasumsikan bahwa Pemilu tahun ini akan sama dengan prosedur Pemilu 5 tahun lalu. Di tempat saya kos dahulu, kami didata tepat 2 hari sebelum Pemilu.

Kondisinya sekarang : sudah sangat terlambat untuk mengurus hal ini ke Kelurahan, karena pada H – 1, Kantor Kelurahan dan pendaftaran sudah tutup.

Saya menyadari bahwa ke-Golput-an saya ini disebabkan oleh kelalaian saya sendiri, dan kurangnya usaha saya untuk aktif mencari informasi. Dan di sini saya juga tidak bermaksud untuk melemparkan kesalahan pada panitia Pemilu.
Saya hanya khawatir pada nasib saya di akhirat.

Pertanyaan saya :
Apakah saya sudah melakukan dosa besar yang tak terampuni ?

Karena bila demikian, saya berjanji akan bertaubat dan menebus dosa saya dengan ikut memilih –dan mendaftar sebagai pemilih- di Pemilihan Umum Presiden tanggal 6 Juli 2009 mendatang.

Demikian, dengan kerendahan hati saya mohon untuk diberikan jawaban.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Wassalam.



Hormat saya




Muzdalifah Muhlan



blog comments powered by Disqus
Template has been modified and taken from this site