Keponakanku,, Aurellie.. baru belajar ngomong.. Tentu saja sebagai anak umur 1,5 tahun, kata-katanya belum sempurna. Bila dia bilang "bawom", maksudnya adalah balon. Bahkan namanya sendiri, Aurell = Uwen. Yeah,, beda-beda tipis, but you know ..
Termasuk waktu dia bilang ma mau mandi, Cici .. Itu artinya "Ga mau mandi, Cici.."
Saat itu waktunya mandi,, dan Aurell -sadar ia tidak bisa menolak karena si Mama dengan wajah penuh tekad menyiapkan alat mandi- dengan memelaskan cuma bisa memeluk boneka kelincinya -yang dipanggilnya Cici- dan berkata sambil terisak "ma mau mandi, Cici.."
Bahkan,, anak sekecil itu pun punya sahabat tempat ia berpaling. Walaupun dalam kasusnya, si sahabat adalah sebuah boneka berbulu pink...
Bagaimana dengan kita -I talk about age of us, duh- apakah masih bisa menghargai sahabat semurni hubungan persahabatan Aurell ?? Tanpa mau menyebutkan merk operator komunikasi yang ada di iklan TV nasional belakangan ini,, "kenapa objek iklan-iklan itu adalah anak kecil dengan hati dan kepedulian yang begitu besar ? Apa karena kita orang dewasa sudah terkontaminasi dengan begitu banyak kepentingan yang berbenturan ..?"
Aku sendiri mengakui,, baru mengerti arti persahabatan yang sebenarnya setelah berada jauh dari rumah ..
Seorang teman -waktu itu dia belum menjadi sahabatku- pernah membuka sebuah pembicaraan-, "apakah sahabat itu ??"
Banyak pendapat saat itu,
- tempatmu menangis saat patah hati
- tempatmu mengadu ketika akhir bulan
- tempatmu berbagi segala keluh kesahmu
- telinga yang bisa kamu percaya untuk menceritakan rahasia-rahasiamu
- alasanmu ketika kamu membutuhkan alibi
Jadi ketika temanku ini berkata bahwa dia can't share as much as her besfriend share to her, maka aku menjawab, "maka dia bukan sahabatmu.."
Kesimpulan yang terlalu instan, memang ... Tapi bila kita tidak bisa bersikap sebaik apa yang sahabat berikan pada kita, maka bisa dipertanyakan,, apakah hubungan itu bisa dibilang persahabatan ??
Berjam-jam sesudahnya, setelah banyak topik lain, dalam perjalanan pulang .. Aku tertohok dengan pertanyaan yang dipicu oleh pernyataanku sendiri,, "apakah aku adalah sahabat bagi orang yang kuanggap sahabatku ? atau yang lebih tepat, apakah aku punya sahabat ??"
Maka kumulai perjalanan di otakku untuk mengingat peran orang-orang terdekat dalam hidupku. Dan gelombang penyesalan datang, karena pernah di masa lalu aku berkesimpulan tidak ada persahabatan sejati..
When I was too young to open my heart, too afraid to share, too proud to get help, too selffish to see what they need, too indifferent to tell she did a bad thing... Or too naive to leave ones you grew up with, who called your Mom, Mom...
Mistake that I promise not to do again.. Ketika saat ini ada begitu banyak yang selalu ada..
- Seorang teman yang dari awal ketika aku pertama kali meninggalkan rumah, menjadi sangat dekat, kau bisa bilang dia mentor, sahabat, saudara, segalanya ...
- Ada juga yang membantuku bangun -dalam arti sebenarnya- ketika aku terlalu patah hati sampai tidak bisa berdiri.
- Dan teman yang mempercayakan padaku hingga detil terkecil masa lalu gelapnya, bahkan ketika masa lalu itu belum menjadi masa lalu.
- Bisa juga, mantan pacar yang selamanya akan menjadi teman terbaik.
- Atau teman yang sebelumnya tak pernah disangka ternyata mampu membantu mempertahankan logikaku tetap di kepala.
- Dan tentu saja seorang teman yang porsi perdebatan dengannya hampir sebanyak porsi persamaan cara dalam memandang dunia
- Atau teman platonis yang kedekatannya bahkan bisa membuat pasangan sendiri cemburu..
I have bestfriends..! It's too good to be true, so that I think I don't deserve it.
Sahabat..
Mereka yang tahu siapa kamu lebih baik dari dirimu sendiri, yang hafal semua isi kepalamu, yang menjadi tempatmu bercermin dan bertanya.. lebih baik dari mirror mirror on the wall.
Mereka,, yang pantas kita dapatkan hanya apabila kita bersikap sama, atau dalam kasusku, berusaha..
Atau selamanya, akan selalu menjadi anak kecil yang membutuhkan sebuah boneka untuk berpaling, karena ia tidak punya kehendak...
Aurell tentu saja, dengan jiwa dan kepedulian besar yang ditanamkan Ibunya, akan menjadi super bestfriend for hers... as well as her mother do...
Toss to sahabat....
Maafkan, aku belum sempurna..
Nurani adalah sahabat sejati bagi diri.
ReplyDeleteSahabat yang terwujud dalam diri manusia adalah bunga yang memperindah hidup ini.
Ketidaksempurnaan, kekhilafan...
itu yang membuktikan bahwa sahabat itu ada :)
I consider u as my beloved friend..
Do you ? ;)
You are my beloved friend ..
ReplyDeleteMb' Eka-ku :)
sahabat mungkin juga yang seseorang yang memperhatikanmu dari jauh. Yang membiarkanmu menikmati masa bahagia bersama teman lainnya, tapi muncul kala kamu memang membutuhkan sapaan..."Apa kabar?"
ReplyDeletenot the quantity but the quality that is important.
EM