Saturday, June 13, 2009

Diet ??

Serba salah.
Gemuk salah. Kurus salah.

Setiap kali aku bertemu dengan teman lama, mereka hampir selalu berkata, “Kok sekarang jadi kurus begitu?”
Atau bila bertemu orang baru, “Kamu diet apa? Bagi-bagi rahasia dong.”

Astaga!
Aku tak pernah berdiet. Sumpah.
Entah itu untuk diet kesehatan, atau diet menguruskan badan.
Lagi pula entah kapan kata diet ini mengalami pergeseran makna. Bukankah sejatinya diet itu berarti pengaturan pola makan, dan bukannya menahan makan?

Kukatakan padamu, aku kurus begini karena ada yang salah di sistem pencernaanku.
Bukan maag bukan apa. Entahlah apa namanya.
Dokter yang pertama bilang ada infeksi di saluran pencernaan. Dokter yang kedua malah cuma mengatakan dua hal ketika kutanyakan apa masalahku, yaitu apakah aku tak pernah makan ataukah badanku memang terdiri dari tulang semua. Katanya pencernaanku busuk.
Tega betul Dokter itu.

Aih, memang cetakannya begini.
Lagi pula aku bingung, bagaimana mungkin aku bisa kena masalah pencernaan bila makanku banyak?
Setelah diingatkan lagi tentang pola makan yang sehat, baru aku sadar bahwa makanku tak berpola, bahwa aku makan sungguh seperti yoyo.

Aku dikenal sebagai cewek yang makannya banyak.
Aku biasa makan dengan porsi besar seperti kuli yang tak bertemu nasi tiga hari tiga malam.
Tapi kadang bila asyik dengan satu kegiatan atau banyak pikiran, seharian aku lupa makan. Dalam arti sebenarnya, aku lupa memasukkan makanan ke perut, walaupun cuma sepotong kecil tempe atau seremah roti.

Contohnya saat aku mengebut pekerjaan. Atau menikmati sebuah buku yang bagus. Kadang aku bahkan lupa makan bila terlalu asyik ber-internet. Dan internet yang kumaksud di sini adalah facebook dan blogwalking dan chatting, dan hanya sedikit browsing. Memalukan.
Aku pun otomatis tak makan bila patah hati, aku tahan cuma hidup dengan kopi saja.

Setelah kuceritakan ini pada Dokter yang tega itu, dia hanya menyeringai sinis.
Tak perlu menunggu keterangannya pun, aku tahu apa jawabannya bahkan ketika ceritaku belum selesai.

Jadi, jangan pernah sekalipun bilang aku berdiet.
Aku benci! Aku benci bila ada orang yang bilang aku diet.
Aku kurus bukan karena tak makan. Aku kurus hanya karena pencernaanku busuk.

Aku sungguh mati ingin menggemukkan badan.
Sudah kucoba "semua" obat dan jamu yang kutahu supaya bisa gemuk. Obat China, herbal, susu, jamu beras kencur, totok atau apalah itu.
Yang ada makanku malah tambah banyak, selalu lapar, dan selalu mengantuk. Bawaanya cuma mau makan, tidur, bangun makan lagi, kenyang tidur lagi. Begitu terus sampai bosan.
Tak jua gemuk.

Sudahlah.
Pertama karena memang pencernaanku ini busuk, lagi.
Dan kedua, karena memang aku sudah mentok sampai ukuran begini.

Itulah makanya aku tak paham, kenapa ada yang rela-rela diet ketat, tak makan nasi, olahraga sampai semaput, operasi puluhan juta, hanya supaya bisa melihat angka timbangan berkurang.
Kau tau apa yang kulakukan??
Aku juga menghindari timbangan. Bila tiba saat aku menimbang badan, kulonjak-lonjakkan tubuhku seolah ingin mengagetkan si jarum timbangan agar ia mau bergerak ke kanan barang dua tiga angka.
Tak ada hasil.

Untuk apa teman, kau ingin kurus? Aku saja ingin gemuk.

*BUZZ*

???!!

Telingaku baru saja terasa disentil dengan keras.

Apakah aku baru saja memprotes mereka yang ingin menurunkan berat badan supaya bisa mendapatkan bentuk tubuh ideal ?
Bukankah selama ini obsesiku ingin gemuk itu pun dalam rangka mendapatkan bentuk tubuh impian ?

Ohh, aku telah berbuat salah.
Betapa sempit pandanganku.
Maafkan bila kata-kataku ini menyinggungmu. Rupanya memang di mana-mana sama, apa pun jenis keluhannya, rupanya kebanyakan wanita memang tak merasa cukup dengan bentuk tubuhnya, eh?

Aku pun begitu.
Aku begitu.

Tapi, oh .. izinkan aku bicara sekali lagi.
Berhentilah berusaha menjadi kurus.
Nanti kau akan seperti aku. Sungguh kurus itu tak enak.

Saat berjalan di tengah hujan lebat, payung yang kaugunakan untuk melindungimu cuma akan menarikmu dan kau berasa benar-benar akan diterbangkan angin.
Kau akan kesulitan mencari baju dengan ukuran XS.
Tetanggamu di kampung akan berkata bahwa kau terlibat dengan narkoba.
Malah ada Ibu-Ibu yang meragukan aku kelak bisa melahirkan secara normal mengingat ukuran pinggulku.

Tak enak.
Benar.
Sejak Si Dokter yang kejam itu berkata pencernaanku busuk, aku berhenti membayangkan punya tubuh yang semlohay dan berisi. Aku (berusaha) meyakini bentuk tubuhku ini ideal.

Tak apa orang bilang bahwa aku dan ukuran miniku ini tak menggoda laki-laki.

Aku dan kau istimewa, bukan begitu ?
Coba saja tanya pacar atau suamimu. Bila ia berkata sebaliknya, bahwa kau tak sempurna, ingatkan saja dia tentang perut gendutnya atau pantat teposnya.

Masih saja tak percaya kau istimewa ?
Tanyakan pada Ibumu, sana.

blog comments powered by Disqus
Template has been modified and taken from this site