Friday, March 27, 2009

Jomplang !

Sumpah, belakangan ini aku semakin terpesona dengan iklan kampanye Gerindra.
Ya,, kuulangi : aku "terpesona" dengan iklan kampanye Gerindra
Ini bukan berarti aku adalah simpatisan Prabowo.. tapi kuakui, iklan-iklan ini sangat menggiurkan.

Kau tentu tahu iklan yang kumaksud ini kan ..??
Tentang kesejahteraan rakyat, dan pemerataan sosial.
Tentang Ibu-Ibu yang menenteng dirigen, anak-anak yang bermain di tanah berlumpur, petani-petani yang menggarap sawah.
Tentang betapa kita rakyat kecil telah ditelantarkan selama sepuluh tahun.. yang tak pelak menimbulkan asumsi, "Sepuluh tahun sejak orde baru tak lagi memerintah."

??!

Dan iklan yang paling baru, tentang dana stimulus sebesar Rp 71 trilyun, yang setelah dikurangi "uang dengar" bagi mereka-mereka yang "tahu", kaum marjinal -petani, nelayan, pedagang tradisional dan rakyat kecil- yang menjadi sasaran hanya mendapat 1%-nya.
Well,, korupsi atau apa pun yang memicu ketimpangan sosial ini, sungguh-sungguh membuat yang di atas semakin tinggi, dan yang di bawah semakin rendah ...

Aku sedang membaca sebuah majalah wanita ketika kulihat iklan itu pertama kali di TV.
Majalah ini membahas tentang film Shopaholic yang bukunya sempat menjadi buku favoritku bertahun-tahun lalu.

Shopaholic yang menimbun utang sekian banyak untuk Hermes, Gucci, Louis Vuitton, Fendi, Christian Loubotin, Jimmy Choo, Balenciaga, YVL, Prada ....
Sebuah gaya hidup yang diulas dengan begitu ringannya di majalah yang mengkilap, seolah-olah itu adalah suatu kewajaran.
Wajar memang, bagi socialite di dunia lain, yang permasalahan terberatnya saat berada di toko adalah memilih sepatu yang berwarna hijau pupus atau hijau tosca.. Tanpa pernah tahu bagaimana rasanya berada dalam dilema saat harus memilih membeli sebungkus nasi ataukah ongkos angkot pulang ke rumah.

Mendadak, buku penulis favoritku itu tak lagi menghibur. Kisah kebangkrutan Becky Bloomwood tak lagi lucu, dan pemikirannya yang inspiratif juga sekarang menjadi demikian dangkal.

Melihat harga-harga yang tertera di majalah itu, dan menyadari bahwa barang-barang ini adalah konsumsi sehari-hari para socialite ini membutku miris.
Betapa lebar jurangnya, saat mereka tanpa pikir panjang dapat mengahabiskan Rp 30 juta untuk sebuah handbag, sementara bagi sebagian lainnya jumlah itu mampu untuk membuat anak mereka tetap bersekolah.
Bagaimana istilah "membeli" mobil baru diganti dengan istilah "belanja".
Bagaimana ketika rumah tak lagi hanya kebutuhan pokok, tapi merupakan koleksi...

Jomplang.











Tentu saja aku pun tahu, mereka orang-orang ini mendapatkan semua kemewahan itu bukan tanpa perjuangan dan pengorbanan. Kerja keras membuat mereka pantas untuk menjalani gaya hidup semenyilaukan itu.
Aku pun yakin mereka telah menunaikan kewajiban mereka untuk berderma.

Hanya saja yang membuatku tak henti mengerutkan kening...
Penghasilan sebesar apa yang mampu meng-afford
2 Channel, 3 Miu Miu, 4 LV, 5 Manolo,
6 Marc Jacobs , cream muka seharga 2 kali harga motor Jepang... Setiap bulan !!
Dan trip pp ke Paris, Milan, New York untuk menjemput semua barang itu.
O ya,, dan jangan lupakan salon mahal sekelas international spa, and jewelries...

Bila kau tahu, tolong beritahu aku...
Karena aku sama sekali tak punya bayangan berapa angkanya.

Sama dengan kaburnya angka berapa yang akan kucontreng 2 minggu lagi ...
Entahlah..
Semakin banyak aku membaca, semakin banyak aku menonton TV Pemilu,, semakin kabur juga penilaianku.
Tapi mungkin aku hanya belum membuka hati ..
Di telingaku, mereka masih terdengar seperti mulut lelaki yang sedang merayu ...


Sumber foto LV dan anak putus sekolah

53 comments:

  1. Ah ..lagi ironi tersaji ... anak negeri mengejar mimpi ... ehhh dana pendidikan dikorupsi .. dibagi bagi secara sembunyi ...

    ReplyDelete
  2. hmm..ada lg yg jomplang mbak muzda..sementara satu kalangan sibuk dengan metode ilmiah dan experimen di lab, kalangan lain cukup puas dengan air ajaib dari Ponari 'bocah ajaib'..phweeh..Indonesia tercinta

    ReplyDelete
  3. aku juga gak bisa ngebayangin ada tas semahal itu. mending duitnya buat bantu fakir miskin ya.

    ReplyDelete
  4. Ergh..kalo kita adalah warga bermata biru yang gak ada masalah dengan kurs yang membuatkantong terjepit ato kita hidup di negara semacam Denmark, Kuwait yang kesejahteraannya melimpah ruah dan bebas pajak...kita mungkin hidup bergelimpangan tas Prada, Marc Jacob asli...Sementara negeri tercinta ini masih begitu tertatah memompa perekonomian, kadang merek2 terkenal yang mampir di negeri ini pun hanyalah 'second hand' ato barang 'bajakan' buatan china....

    Kita membutuhkan pemimpin baru yang bijak dalam memimpin, punya program2 bagus yang realistis...
    Soo..don't close ur eyes when put ur choice !!

    ReplyDelete
  5. Ketimpangan sosial benar-benar nyata terjadi di dunia ini, tak hanya di Indonesia..
    Banyak orang kaya raya tak peduli lagi dengan si miskin. Miris..
    Akan tetapi, harta kekayaan adalah bunga kehidupan yang akan diminta pertanggungjawabannya nanti di kampung akhirat..
    Salam kenal, mbak muzda.. :D

    ReplyDelete
  6. sungguh jauh berbeda
    hmmmmm sangat tidak merata

    ReplyDelete
  7. @ tembangpejalan :
    Itu dia tuh,, kok ya udah punya penghasilan besar tetep nggak cukup-cukup yaa..??

    @ Ervin :
    Lagi-lagi karena kejomplangan sosial dan pendidikan juga tuh kali ya Mbak ya,, berobat ke dokter kan mahal, jadi pilihan yang gak logis pun dikira halal...
    Pweuhh, Indonesia kita tercinta :)

    @ Sang Cerpenis :
    Itu baru satu tas tuh,, kalikan aja dengan jumlah koleksinya...
    Wah wah ....

    @ Putri :
    Udah punya gambaran Put ??
    Aku sih ngaku, belum menetapkan hati milih yang mana :)

    @ Lionheart :
    Bener banget, pertanggungjawaban yang satu itu takkan bisa dicurangi dengan cara apa pun..
    Salam kenal juga :)

    @ masLUQMAN :
    Ibarat utara-selatan, atas-bawah, kanan-kiri ...
    Makasih Mas Luqman :)

    @ Attayaya :
    Aku membayangkan ongkos belanja mereka satu bulan, untuk menjadi biaya pendidikan seorang anak tidak mampu sampai sarjana..
    Satu orang untuk satu anak tidak mampu ...
    Mungkin kah ??

    ReplyDelete
  8. GERINDRA ya iklannya sangat bagus mbak, iklannya mengangkat tema kerakyatan, yang menyangkut kaum marginal seperti burh,petani dan nelayan. GERINRA

    ReplyDelete
  9. @ eri-communicator :
    Kalo cuma iklan aja gimana Mas ..??
    Ibarat orang pdkt, kan yang ditampilin biasanya yang bagus-bagus dulu ..
    :D
    Hmm, no offense ...

    ReplyDelete
  10. bukannya dari dulu gitu kak, yang bagus2 dulu di tampilin, tapi setelah jadi orang kaya lupa deh sm janji2nya.. lupa deh sm apa yang dia omongin di awal2.. ya bgitulah org2 yang akan kita contreng nanti.. huhuhuuhu

    ReplyDelete
  11. @ Puti :
    Hahaa,, sama nggak sih de', sama orang yang lagi pdkt..??
    Mesti pake sholat istikharah gak yah ..
    *so' mikir mode on*

    ReplyDelete
  12. Ya..ya..namanya juga lagi pedekate.
    "Ntar kalo kita nikah..kamu akan hidup bahagia dek.." hehehe, begitu kan, Muz?

    ReplyDelete
  13. @ Puak :
    Adek : "Abang jangan sia-sian ade' ya Bang ..?"
    Abang : "Insya Allah dek, kalo gak tergoda."

    Gyahahaa ..
    Haduh,, nasib :D

    ReplyDelete
  14. Tenang nah...tasku yg termahal cm 700SGD!! itu aja cm 1 heheheh....harus lebih biat mBabu biar punya LV nih,,,,dukung terus Partai PDB (Percaya Diri Berlebih)

    =your beloved TKW (Tukang keruk Warisan)=

    ReplyDelete
  15. @ My Beloved TKW :
    Itu juga hantaran kawin yah ..? Hahaa
    Tenang Nyah, aku tau walau kamu punya LV selemari, pasti juga udah menunaikan kewajiban ..
    Amin...
    :D

    ReplyDelete
  16. Iya LV selemari dr Kw 1, 2, mpe 3 made in MangDu!!!
    InsyaAllah inget kewajiban sebagai umat Tuhan..

    = your beloved TKW =

    ReplyDelete
  17. yah,, syukur lah sobat blogger mse pada sadar..
    beginilah negeri tercinta kita ini...

    ReplyDelete
  18. @ My Beloved TKW :
    Kudoain lancar rejeki Nyah :D

    @ Blendunk :
    Tepatnya mungkin mencoba sadar :D
    Sapa aja Presidennya besok, moga gak ada lagi anak putus sekolah...

    ReplyDelete
  19. Posting yang menggelikan tapi juga menyentuh...
    Aku suka caramu menutup tulisan ini, membandingkan LV dengan kemiskinan.

    Nggak nyoba Hermes aja? :)Lebih mahal ketimbang LV tuh :)

    ReplyDelete
  20. Zda...
    Ya ... ini fenomena yang mau tidak mau selalu menghantui kita ...
    But ... but ...
    Be Cool ...
    Mari membuat semuanya lebih baik ...

    I like your wording Zda ...

    Salam saya
    Om Trainer

    ReplyDelete
  21. @ DV :
    Di Indonesia kan masih familiar LV dari Hermes (kaya'nya),, hahaa,,
    Makasih Mas :D

    @ Om Trainer :
    Wahh,, Om Trainer maen ke sini, senangnyaaa :D
    Makasih Om,, I'll stay cool :D

    ReplyDelete
  22. @ Cinderella :
    Hahaa...
    Iya Cin.. kurang lebih ..
    Tapi cowok2 pasti ngamuk deh nie dibanding2in gini
    :D

    ReplyDelete
  23. IYa, Muzda..
    Sudah mantep..tep..tep..
    he....8x

    ReplyDelete
  24. @ Putri :
    Kaya'nya di heheheee itu ada kata kuncinya nie ..
    :D
    Peace Put..

    ReplyDelete
  25. ah darling..
    aku jg sama bingungnya sepertimu..
    ada ya org yg dengan gampangnya beli tas seharga 30 juta padahal bagi orang lain itu udah bisa buat biaya hidup setahun
    what a life??

    ReplyDelete
  26. aaahh.sYan9 lah klu cuma wat pricetise duanks..
    tapi keytaannya aDa dan banyak di inonesia inih :(

    ReplyDelete
  27. @ Claudyanancy :
    What a life ..?!
    Gak salah sih ya,, mereka emang punya dan berhak..
    Kayaknya masalahnya ada di kita deh :D

    @ Wi3nd :
    Sebagian bilang itu adalah investasi fashion, untuk mendapatkan hajat hidup yang lebih tinggi lagi..
    Social climbing :D

    ReplyDelete
  28. hemmm....
    mikir mode on neh????

    ReplyDelete
  29. Korupsi tidak ada hubungan dg kaya atau miskin.ini soal mental dan moral. mental maling sekaya apapun tetep nyari kesempatan nyuri. :D

    ReplyDelete
  30. Iklannya bagus
    Catet, iklannya lho
    Iklan gitu lho :D

    ReplyDelete
  31. @ bening :
    Tepatnya mungkin sok mikir, sambil sok idealis,, hehee...
    Mungkin saya belum diuji di posisi yang sama, mungkin aja juga bisa terlupa..

    @ tembangpejalan :
    Yahh,, bener banget.
    Sayangnya kesempatan memang selalu ada :D
    repot dew ...

    @ cucuharis :
    Sip, itu maksud saya Mas..
    Iklannya memang mengena dan tak bertele-tele..
    Iklannya lho ya :D

    ReplyDelete
  32. Betul Mba'...biar pada milih emang harus menarik, namanya saja iklan...
    Salam kenal juga Mba'...?

    ReplyDelete
  33. @ Tuyi :
    Pinter banget yang bikin iklan ya ..
    :D

    ThQ Tuyi ..

    ReplyDelete
  34. hehehehe apapaun iklannya sing penting indoensia damai..tapi mereka bagu dan kreatif daripada iklan yang membodohi alias menipu..ada lho...

    ReplyDelete
  35. hmm... cerita miris yang dikemas dengan luar biasa apik... pilihan katanya keren mba.. saya suka

    ReplyDelete
  36. @ omiyan :
    Apa pun pilihannuya yang penting rakyat menang
    Lohh ..
    Mirip iklan minyak kayu putih nie :)

    @ kidungjingga :
    Wah,, ya kerenan punya Kidung Jingga, jauh si kalo dibandingin ini..
    Tapi tetep, makasih :D

    ReplyDelete
  37. Uhm.. pekerjaan apa ya??

    Pekerjaan jadi punya harta 7 keturunan gak habis-habis :p

    ReplyDelete
  38. Gak tau,, kerja apa yaa ..?
    :D
    Jadi inget lagunya Oppie yang ngayal itu ..

    ReplyDelete
  39. hehehhee.....
    emang partai jaman dulu sampe sekarang bikin pusyang ajha.....ya ga mbak???
    contreng ajha PPULB mbak (Partai Pengais Upil Lewat Blog)!!!hehehehehe.....
    aku semester 4 mbak...kalo mbak?

    ReplyDelete
  40. @ mrikisini ;
    Halah halah ... ngupiiiiill wae ..
    Hahaa ...
    Nggak usah mikir partai dulu deh, UTS ajah..

    ReplyDelete
  41. yo biarin tho mbak...
    aku kan juga warga negara yg berhak memilih....
    ingat!!! contreng PPULB!!!

    ReplyDelete
  42. @ mrikisini :
    Yo wiz,, hidup Partai Pengais Upil Lewat Blog ..!!
    Eh, nomor berapa de'..??

    :D

    ReplyDelete
  43. Sebenernya itu masalah nurani.
    Ditengah krisis begini, masih punya hati menjalani kehidupan model gitu?

    Kalo iya, barti emang udh gak punya hati.
    Hatinya ilang dicuri nafsu kali

    Btw thx udh mampir blogku :)

    ReplyDelete
  44. Weh jomplang sangat.
    Temen kantorku cerita, kalau istrinya dikasih hadiah sama bapaknya temenku sebuah tas (entah merek apaan, gw ga tau) seharga Rp30juta. Wew.

    Tapi bapaknya itu bukan politikus, dia pengusaha.

    ReplyDelete
  45. @ ekaria :
    Masalahnya tas secantik itu emang penggoda nafsu ya Mbak yaa..
    Hehee,,

    @ mangkum :
    Emang enak kali ya Mang, punya duit banyak..
    Bisa punya barang bagus, bisa sekolah tinggi, dan yang paling penting bisa bantu orang lain
    :D

    ReplyDelete
  46. no piro yo mbak penake???
    hehehehe....

    ReplyDelete
  47. spechless deh..lihat artikel dan komen-komen yang luar biasa itu...
    apa ini berarti isyarat hati untuk menetapkan pilihan untuk tidak memiilihhh....aughrgh geelllaap...

    ReplyDelete
  48. @ Arya :
    Yah Kang, kalo sampe malam tanggal 9 belum juga ada ilham datang,, bersiap-siaplah untuk mencari tujuan lain selain TPS
    :D

    ReplyDelete
  49. @ Mriki_Sini :
    Kok aku lali tho mbalas komenmu le..??
    hehee,, lha nomor ujianmu piro..?

    ReplyDelete
  50. who says life is fair?

    kadangkala kita miris, dengan beban berat dan kerja keras seperti yang dilakukan orang-orang di tanah air, gaji bulanan mereka hanya mampu menghidupi seminggu hidupnya. sementara orang-orang di negara maju bisa hidup layak bahkan tanpa harus bekerja karena dimanja oleh pemerintahnya. ini hasil perbincangan dengan seorang teman jerman yang melihat betapa orang-orangn indonesia adalah pekerja keras sejati.

    dan mengenai kampanye politik itu, bah! kampanyenya memang aku akui kerenlah. tapi dalam berkampanye, orang memang suka lupa akan dosa-dosanya sendiri.

    great post, muz!

    ReplyDelete
  51. ThQ Marshmallow :D

    Yah,, pekerja keras ya,, bukan pekerja smart..
    :)
    Soal kampanye, kayaknya kita harus bersabar sampai 3 bulan ke depan ini...

    ReplyDelete

Template has been modified and taken from this site