1. Pedicurist
Membersihkan kotoran kuku kaki orang …?
Sementara si Nyonya-Nyonya yang dilayaninya bergosip tentang si ini yang selingkuh dengan suami si itu …
Atau melayani gadis-gadis muda yang telpan telpon, meminta uang tambahan pada pacar 1, merencanakan kencan dengan pacar 2, dan mungkin sedang dalam proses pendekatan untuk mendapatkan pacar 3 ..
Atau seorang laki-laki homoseksual yang merasa dia lebih tau pekerjaan itu lebih dari pada si pedicurist sendiri. Dengan sok tahu-nya ia menunjukkan perbedaan membersihkan kuku jempol dan kelingking.
Oh, pelanggan yang kucontohkan semua tak menyenangkan.
Oke, katakanlah si pelanggan ini adalah wanita karir, gadis muda atau Ibu rumah tangga yang ramah ..
Apakah kira-kira yang dipikirkan si pedicurist ??
Apakah ia senang, iri, atau ada beberapa penyesalan yang menyusup ke otaknya ?
Mungkin ia berharap, semoga anak-anaknya suatu saat yang akan berada di kursi nyaman itu, sementara kuku kakinya dibersihkan ?
2. Tukang Cuci
Pekerjaan ini ada di mana-mana.
Lagi pula siapakah yang pada zaman sekarang ini punya banyak waktu untuk mencuci bajunya sendiri ? Minimal kita melakukannya dengan mesin, atau mungkin mencuci sendiri baju terbagus dan menyisakan yang lain pada laundry service.
Maksudku adalah, tukang cuci yang melakukannya dengan mengucek. Dan bukan sembarang baju, tapi dalaman, jeroan.
Ufh, aku selalu penasaran dengan apa yang mereka pikirkan saat berusaha membersihkan beberapa noda itu.
Rela. Tentu. Itulah pekerjaan mereka.
Tapi apakah ada perasaan jijik, merasa hina, atau pikiran bejat yang berhubungan dengan pelet-memelet dan ilmu hitam ??
3. Petugas Cleaning Service di club malam atau diskotik.
Membersihkan muntahan orang ?
Mem-flush toilet yang lupa dilakukan oleh pengunjung yang jangankan untuk menyiram toilet, bahkan mungkin mereka juga lupa apakah sudah pee atau belum ?
Mendengarkan ocehan ngaco tak terkontrol mereka yang mabuk ?
Mungkin yang para petugas cleaning service ini pikirkan adalah …
"Apa yang kaulakukan, orang yang kelebihan duit ? Membuang uangmu untuk membeli minuman yang membuatmu bertingkah seperti orang goblok, hanya untuk dimuntahkan kemudian ?
Berapa uang yang kau keluarkan malam ini ? sebulan gajiku ?!"
4. Bikini Wax Lady
What can I say about them ?
Bahwa mereka adalah penjaga rahasia paling andal ?
Bahwa mereka mengenal setiap lekuk, bentuk, dan juga mungkin motif kecantikan, keputusasaan, kepercayadirian pelanggannya ?
Ah ....
Daftarnya bisa menjadi sangat panjang. Tapi cuma itulah yang sekarang bisa kupikirkan.
Rasanya, aku tak ingin membuat mereka melakukan itu. Tak ingin aku menjadi pelanggannya, hanya karena aku tak mau melihat mereka berada dekat kakiku, menyunggingkan senyum ramah antara kagum, geli, atau mungkin sinis, dan jijik ..??
Senyum yang sayangnya tak terbaca dengan jelas, karena mereka sudah sangat piawai mengukir senyum itu persis seperti keahlian mereka menjalani profesinya.
Tapi bila tak ada yang menggunakan jasanya, dari mana mereka hidup ?
Bukankah itulah sumber rezekinya ..??
Jika ada di antara yang membaca ini berpikir ulang untuk menggunakan jasa mereka, aku mohon jangan.
Dan juga jangan timpakan penyebabnya padaku, karena aku sungguh tak berniat memutus rezeki orang.
Maaf, aku hanya sedang iseng.
Dan seperti keisengan lain, yang satu ini pun tak akan luput dari kemungkinan merugikan orang lain.
Sunday, May 10, 2009
blog comments powered by Disqus