Wednesday, July 28, 2010

Dishonest

Hai, apa kabar?

Aku tak tahu, apakah kalian masih ingat aku?
Bila pun ingat, pernahkah kau bertanya, teman, mengapa aku menghilang?
Hiatus tanpa pamit?

Kujawab, dengan jujur, aku menghilang karena aku kehilangan kejujuranku. Hingga aku merasa malu untuk menulis dan berjumpa denganmu di tempat yang kunamai Honest ini.

Pernah suatu waktu ketika aku masih remaja dulu, Ibuku berkata, "Keistimewaanmu itu satu, kau jujur. Jagalah kepercayaan orang padamu, karena sekali kau merusaknya, rusaklah semuanya."

Kuiyakan saja.
Kuanggukkan saja kepalaku.
Manalah aku tahu apakah aku jujur atau bagaimana.
Tak pernah aku mencuri.
Tak pernah jua aku berbohong.
Bila itu yang mereka namakan jujur, maka mungkin aku jujur.

Honest.
Kejujuran buatku adalah, bila aku mengatakan apa yang harus kukatakan. Bila aku mengakui hal yang mungkin tak mau atau malu diakui orang lain.
Tapi bila dengan sadar aku mendustakan sebuah kenyataan, masih pantaskah aku dianggap sebagai orang jujur ?

Apakah ketidakjujuran, kawan ?
Bila kau berbohong ?
Atau bila kau menutupi sesuatu ?

Pernah kulakukan kedua-duanya untuk menyelamatkan sesuatu yang kunamai masa depanku, dan sekarang, karena sudah tahu cara dan bagaimana berbohong dan menutupi sesuatu, aku merasa seolah-olah dikutuk untuk selalu waspada dan mengenali setiap gejala dan kejanggalan.

"Apakah dia sedang membohongiku?"
"Apa yang dia sembunyikan di belakangku?"


blog comments powered by Disqus
Template has been modified and taken from this site